Pengetahuan umum dan dinamika kehidupan
1.Q : POLITIK, apa sih politik itu? Apa jg definisi politik menurut kakak. Kok orang2 yang "berpolitik" bs menjadi "raja" yang berkuasa. Terkadang enek jg dgn janji mereka
A : Secara luas, politik dapat diartikan sebagai "cara bagaimana seseorang mendapatkan sesuatu". Setiap hari, pada dasarnya kita sudah berpolitik: Kita menawar harga barang di pasar untuk mendapatkan barang yang kita inginkan, kita berusaha mengambil hati gebetan kita agar ia menerima kita, dan masih banyak lagi.
Konsep yang lebih sempit lagi, politik diartikan "cara bagaimana seseorang mendapatkan kekuasaan". Kalau ada yg bilang, orang-orang yang berpolitik itu bisa menjadi "raja yang berkuasa", anggapan itu memang benar dan memang itulah tujuan politik. Hanya saja, adakalanya kekuasaan itu didapatkan dng cara yang tidak baik.
Di Indonesia, wadah untuk menampung aspirasi dan mendapatkan kekuasaan adalah partai politik. Segala aspirasi masyarakat (harusnya) disalurkan lewat partai, baru kemudian dibahas di parlemen. Akan tetapi, dewasa ini partai politik dan masyarakat cenderung membuat jurang dan gak ada ikatan batin, malah jadi terkesan politik transaksional. Masyarakat Indonesia dengan gampangnya berganti-ganti pacar, eh partai. Padahal di Amerika Serikat sana, masyarakatnya banyak yang setia dan bangga diasosiasikan dng partai politik mereka: entah itu Partai Demokrat atau Partai Republik.
Di negara demokrasi, partai politik itu harus membumi dan pro rakyat. Kalau partai politik itu tak pro rakyat, tentu harus dipertanyakan lagi apakah negara itu masih menganut demokrasi atau bukan.

2. Q : kak, sebenernya 'introvert' itu berpengaruh nggak sih sama susahnya saya menjalin hubungam pertemanan baru sama orang lain?
A : Well, kesalahkaprahan orang zaman sekarang... Banyak yang beranggapan bahwa "introvert" adalah untuk mereka yang pemalu/ ansos, sedangkan "ekstovert" adalah untuk mereka yang gaul. Sebenarnya sih secara teori psikologi gak hitam-putih begitu.
Fungsi ekstrovert adalah suatu kondisi di mana kita menangkap berbagai insight/ dinamika dari luar, untuk kemudian kita proses dan kita maknai dinamika tersebut dalam diri kita. Nah, proses kognitif dalam diri kita ini disebut sebagai fungsi introvert.
Intinya, ekstrovert adalah bagaimana kita dengan lingkungan kita, sedangkan introvert adalah bagaimana kita dengan diri kita sendiri. Setiap manusia dapat menjalankan fungsi ekstrovert dan introvert, tergantung kondisi yang dialami.
Yha.. kalau kamu memang susah berteman sama orang lain, besar kemungkinan Se (extraverted sensing) sama Fe (extraverted feeling) kamu terlalu rendah. Kamu gak bisa catch up dengan kondisi pergaulan sekarang. Bisa jadi, Ni (intraverted intuition) kamu terlalu tinggi, pas kamu mau gaul sama orang baru kamu banyak mikir dulu manfaatnya apaan.
Jadi, kalau ada orang yang bilang "Duh gue gak bisa gaul sama orang baru nih, gue introvert sih..." itu sih bukan karena dianya yang introvert, tapi karena poin ekstrovert-nya terlalu rendah. Toh, banyak juga kok orang yg fungsi dominannya introvert yang bisa gaul dan bahkan eksis abis, yha itu karena dia bisa menyesuaikan dengan baik antara fungsi introvert dengan extrovert yang dia punya.
3. Q : kenapa lambang komunis itu palu arit?
A : Palu melambangkan kaum buruh dan Arit melambangkan kaum petani.. Gerakan komunisme/ sosialisme lahir dari perlawanan kaum buruh-petani terhadap kaum borjuis. So, that's it.

4. Q : kak menurut pendapat kakak mana lebih baik masuk politeknik atau universitas? mana yang lebih memiliki prospek?
A : Politeknik sama universitas punya keunggulan masing-masing kok.
Politeknik itu lebih ke applied science alias ilmu terapan. Ibarat SMK, lulusannya diarahkan untuk kemahiran tertentu dan siap kerja. Universitas beda lagi, lebih ke pendalaman ilmu pengetahuan dan riset. Diharapkan lulusan universitas itu memiliki kemampuan analisis yg baik untuk memecahkan permasalahan dalam berbagai bidang.
Ibaratnya, lulusan politeknik itu "ahli" di suatu bidang, sedangkan lulusan universitas (terutama S-1) tahu banyak hal, tapi cuma kulitnya doang. Sehingga lulusan S-1 itu kebanyakan harus di-training lagi ketika masuk dunia kerja.
5. Q : ka apakah bisa didalam hati ada dua cinta?
A : Mungkin sekali, bahkan dalam filsafat Yunani, manusia itu sebenarnya memiliki empat cinta dalam hatinya:
1) Eros: cinta dalam konteks romansa. Cinta sama pacar/ istri/ suami itu disebutnya Eros.
2) Philia: cinta dalam konteks persahabatan. Bentuk perhatian dan pengorbanan kita terhadap sahabat dekat, teman-teman kita, itu disebut Philia.
3) Storge: cinta dalam konteks hubungan darah. Rasa cinta kita kepada orang tua, saudara, dan tanah air itu disebut Storge.
4) Agape: cinta dalam konteks universal. Rasa cinta kita kepada Tuhan, alam, dan kedamaian serta kebaikan untuk seluruh umat manusia itu disebutnya Agape.